Yogyakarta memiliki sejuta potensi dari segi budayanya yang kental, alamnya yang asri, serta penduduknya yang sangat ramah sehingga menjadikan kota ini tak pernah bosan dikunjungi. Turis asing ataupun lokal selalu betah saat berlibur ke Daerah Istimewa ini, dan Jogja memang istimewa, apalagi dengan 7 tempat wisata berikut ini 😀
Candi Prambanan
Terletak di jantung kota Jogja, Candi Prambanan sangat mudah diakses, (kecuali saat hari besar yang membuat jalan macet :P). Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi Prambanan termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO. Candi Hindu terbesar di Indonesia ini juga salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan yang berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya, dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Untuk masuk ke komplek Candi Prambanan, Boboers harus membayar tiket sebesar IDR. 30.000 untuk wisatawan lokal dan $18 untuk wisatawan asing. Yang menyebalkan saat berkunjung di season peak adalah, Boboers akan kesulitan untuk naik dan masuk ke dalam Candi, untungnya petugas dan security disana sangat membantu dalam mengatur arus naik dan turun candi. Selain dapat menikmati kebesaran candi, disini juga sering digelar acara tari tradisional dan pertunjukan seperti Ludruk dan Wayang Orang. Jika Boboers kemari bersama keluarga dan balita, usahakan membawa stroller atau gendongan ergobaby, karena komplek Candi Prambanan sangat luas dan lumayan bikin betis pegel saat berkeliling. 😛
Candi Borobudur
Saat mendengar kata Jogja, hal pertama yang muncul di otak Bocan adalah Candi Borobudur, padahal candi ini terletak di Magelang sekitar 40km dari Yogyakarta, jauh ya:p. Tapi kemasyhuran Candi Borobudur bagaikan magnet utama yang menarik wisatawan untuk mendatangi Jogja, dan wisatawan yang berada di Jogja pasti sayang melewatkan Candi Borobudur sebagi daftar kunjungannya. Candi Budha yang dibangun sekitar 800 Masehi ini tidak hanya megah dan menawan, tapi juga merupakan tempat suci yang dijadikan lokasi sembahyang para Biksu.
Ada 2 cara terbaik untuk membuat kunjungan Boboers ke Candi Borobur tak terlupakan. Pertama, datanglah saat perayaan Waisak. Perayaan Waisak yang digelar di Candi Borobudur ini sangat megah dan menarik untuk dikunjungi. Ribuan orang dari berbagai agama dan asal selalu memenuhi Candi Borobudur untuk melihat bagaimana perayaan Waisak para umat Budha ini. (Untuk yang muslim dan beragama lain, luruskan niat bahwa kemari hanya untuk wisata, tapi jangan lupakan untuk menghargai upcara ini dengan tidak membuat onar, buang sampah sembarangan dan perbuatan mengganggu lainnya.) Yang paling menarik (bagi Bocan) dari perayaan Waisak di Candi Borobudur adalah saat upcara ditutup dengan pelepasan seribu lampion perdamaian sebagai simbol dari pelepasan kebencian dan kekotoran. Saat pelepasan lampion bagi umat Budha juga merupakan momen yang tepat untuk mengucapkan suatu permintaan pada Yang Maha Esa. Para Bhiksu memulai dengan melepaskan sepuluh lampion dari panggung utama kemudian diikuti pelepasan ratusan lampion berikutnya oleh umat Budha dan pengunjung. Langit terlihat spektakuler, bulan bersinar penuh dan lampion-lampion bergerak perlahan meninggi seperti tebaran bintang yang memenuhi langit.
Yang kedua adalah mengejar sunrise di Punthuk Setumbu. Punthuk Setumbu merupakan sebuah bukit yang terletak sekitar 4 km arah barat Candi Borobudur. Bukit yang terletak di Desa Karangrejo ini merupakan salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan kemegahan Candi Borobudur di kala pagi sekaligus menunggu terbitnya matahari dari balik Gunung Merapi. Ada beragam cara mencapai bukit dengan ketinggian 400 m dpl ini. Ada yang berjalan kaki, naik sepeda, atau naik ojek. Waktu yang tepat untuk berburu sunrise adalah saat musim kemarau, di mana hujan tidak lagi datang dan langit cerah tanpa awan mendung. Dan usahakan jam 4.30 pagi Boboers duah tiba dipuncak bukitnya. Walau harus mengorbankan diri meninggalkan kasur empuk dan hangat, ditukar dengan mendaki jalan setapak yang terjal menembus ladang di tengah pagi yang gelap, dingin, dan basah, tapi pengorbanan Boboers tidak akan sia-sia saat melihat indahnya panorama yang disajikan. Begitu sampai di puncak, sejauh mata memandang terlihat hamparan lembah kebiruan berselimutkan kabut. Siluet Candi Borobudur di tengah lautan kabut yang gelap, bagaikan sebuah istana diatas awan. Pelan tapi pasti, kabut pun mulai memudar diiringi semburat cahaya mentari yang mulai muncul menghadirkan panorama Borobudur Sunrise yang jelita.
cara menuju punthuk setumbu :
Berada di Dusun Kurahan, Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Jaraknya kurang dari 4 kilometer dari Candi Borobudur. Untuk mencapai lokasi ini, begitu melewati depan Hotel Manohara, terus berbelok ke kanan masuk jalan tengah desa. Terus saja hingga mencapai Dusun Kurahan. Di situ, banyak guide lokal yang akan mengarahkan untuk mencapai lokasi.
Taman Sari
Di Taman Sari Boboers bisa belajar dan melongok peninggalan sejarah keraton Jogja. Tempat ini dulunya digunakan sebagai pemandian para putri raja dan selir-selir raja. Disini memang terdapat kolam besar yang awalnya digunakan sebagai pemandian, namun sekarang tempat ini hanya dijadikan tempat wisata yang Boboers ga boleh mandi disana :p. Selain itu disini juga terdapat terowongan-terowongan yang kabar dulu dijadikan jalan Sultan Jogja untuk menemui Nyi Roro Kidul.
Harga tiket masuk Istana Air Taman Sari adalah 5,000 Rupiah.
Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Disini Boboers dapat menikmati arsitektur kesultanan kuno yang sarat budaya. Boboers juga bisa berkunjung ke museum yang mempunyai koleksi barang-barang kesultanan Yogyakarta yang sebagian merupakan hadiah dari raja Eropa.
Keraton Yogyakarta dibuka untuk umum dari jam 8 pagi sampai dengan jam 2 siang. Didepan gerbang keraton terdapat banyak pedagang yang menjual pernak pernik khas Jogja.
Gunung Merapi
Dibalik setiap kejadian, pasti ada hikmahnya. Meletusnya Gunung Merapi beberapa waktu lalu tentu meninggalkan kesedihan yang mendalam, tapi kini penduduk sekitar Gunung Merapi pun mulai bangkit. Dan sekarang daerah bekas letusannya justru menjadi daya tarik wisata tersendiri. Sekarang pun banyak jasa yang menyediakan paket wisata jeep disekitar Gunung Merapi ini, disini Boboers akan diajak melihat lava atau lahar yang berasal dari letusan gunung Merapi pada tahun 2010 lalu.
Jeep-jeep tersebut akan menghantarkan Boboers menyusuri daerah-daerah yang hancur akibat letusan gunung Merapi 2010 dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah pasca letusan. Tempat-tempat tersebut diantaranya: Kali Opak, Makam Mbah Maridjan, Batu Alian, Museum Sisa Hartaku, sampai berburu sunrise di lereng Gunung Merapi.