Ditengah maraknya objek wisata artifisial, Bocan justru sangat kagum dengan tempat wisata baru ini. Bukit Jamur, apa yang terlintas di otak Boboers saat mendengar naman tersebut? Perbukitan hijau dengan tumbuhan jamur? Bukan, justru bukitnya gersang tapi yang membuat menarik adalah ditengah birunya langit berdiri tegak batu-batu besar berbentuk jamur, sangat unik dan keren! Berasa bukan di Bumi 😛
Lokasinya, masih di pulau Jawa loh, tepatnya di dusun Dukun, Desa Bungah, Kecamatan Bungah. Kabupaten Gresik. Diberi nama bukit jamur, tentunya karena bentuk-bentuk batu ini yang sangat mirip dengan tanaman jamur. Batu-batu besar ini sebenarnya adalah batuan kapur, dan lokasinya pun sangat dekat dengan lokasi penambangan kapur. Bukit jamur ini merupakan fenomena alami karena bentuk batuan terkikis oleh hujan dan terbentuk seperti jamur secara alami, bukan pahatan manusia, tapi Tuhan benar-benar turun tangan langsung dalam penciptaannya.
Konon batu kapur yang berbentuk seperti jamur ini hanya ada di Indonesia loh, di Indonesia sendiri tersebar di 2 lokasi. Satu di Gresik dan satu lagi di Kalimantan. Kalau Boboers mau berwisata ke sini, disini ga ada apa sih :p Cuma ada batu aja, dan Bukit Jamur ini pun dibuka hanya setiap hari Minggu, dari jam 6 pagi sampai jam 5 sore. Kenapa cuma buka sehari dalam seminggu? karena pada hari biasa sekitar area tersebut masih aktif sebagai lahan pertambangan kapur, sehingga cukup banyak aktivitas hilir mudik truk truk yang mengangkut tanah kapur untuk urukan lahan berbagai proyek di Gresik. Biaya masuk ke Bukit Jamur pun sangat terjangkau, bagi Boboers yang menggunakan sepeda motor akan dikenai parkir sebesar IDR 5.000, sementara untuk mobil dikenai parkir sebesar IDR 10.000.
Cara menuju Bukit Jamur, bisa Boboers lalui dari Surabaya. Boboers bisa ambil arah menuju perumahan Gresik Kota Baru, setelah masuk perumahan terus aja sampai keluar perumahan GKB, diujung belok kiri ke jalan raya lanjut sampai ketemu jembatan Sembayat, lurus terus nanti ketemu pertigaan Dukun tidak usah belok lanjut lurus aja. Tidak jauh dari pertigaan itu sekitar 300m sebelah kiri nanti Boboers ketemu kawasan perumahan dan tambang kapur, jalannya kapur, dan ada portalnya, nah itu pintu masuknya.
Sampai saat ini, lokasi Bukit Jamur masih merupakan milik perseorangan. Sang pemilik lahan, Irsyad Raharja, bekerja sama dengan pemerintah desa setempat untuk mengelola tempat wisata yang sangat unik ini. Oh ya kalau Boboers mau kemari sebaiknya datang pagi-pagi ya, karena selain tidak panas, biasanya kalau siang udah rame orang :p
*sekedar unek-unek, Bocan penasaran kenapa ya lahan-lahan yang punya kekayaan tambang bisa dimiliki secara pribadi, bukannya ada di UUD ya kalau tanah dan kekayaan alam dikuasi negara untuk kemamkmuran rakyatnya :p, tapi ga usah capek-capek nanya sih, liat aja tuh freeport, yang punya siapa :P. Mungkin emang pemerintahnya yang belum bener, belum siap dititipi negeri sekaya ini, ahh sudahlah*