Akhir tahun lalu Bocan mudik ke kampung misua di Sragen. Sekalian nyobain tol baru 😀 Keren sih Jakarta-Semarang cuma 6 jam’an. Sambil mudik Bocan juga selipin liburan selama perjalanan Jakarta – Sragen. Mulai dari berenti di Semarang, jalan-jalan ke Gunung Kidul, mampir ke Plataran Borobudur, dan mampir yang tak direncanakan ke Ketep Pass. Ketep Pass ini ga sengaja lewat banget sih, jadi dari Sragen menuju Magelang, Bocan diarahin Waze buat lewat Selo. Rutenya Sragen – Solo – Boyolali – Selo – Magelang. Dan ternyata jalur Selo ini luar biasa keren, walaupun Boboers harus ekstra hati-hati selama menempuh jalan ini karena jalurnya yang berliku naik turun dan dilewati banyak kendaraan besar, tapi panorama selama perjalanan dijamin membuat Boboers berdecak. Jalur Selo ini membelah dua pegunungan yaitu Merapi dan Merbabu. Ngelewatin satu gunung aja biasanya kita udah kagum apalagi ini lewatin dua gunung sekaligus.

Selepas Selo, akhirnya Bocan sampe pertigaan yang menuju Ketep Pass, dan kebetulan banget pas lewat situ pasnya jam makan siang jadi tanpa pikir panjang Bocan langsung mutusin buat istirahat di Ketep Pass sekalian lihat kaya apa sih gardu pandang yang bisa mantau 7 gunung sekaligus ini. Sayangnya pas Bocan kesana langit lagi mendung banget, jadi ga kelihatan semua gunungnya.

Selain memiliki pemandangan 5 gunung yaitu, Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, dan Gunung Slamet, Boboers juga bisa menikmati panorama gunung-gunung kecil dan bukit-bukit yang sangat indah antara lain Gunung Tidar, Gunung Andong, Gunung Pring, Bukit Menoreh, dan Bukit Telomoyo. Maklum aja nih Boboers, Ketep Pass berada di puncak Bukit Sawangan yang memiliki ketinggian 1200 meter dpl, letaknya pun tepat diantara Gunung Merapi dan Merbabu jadi juara banget soal pemandangannya.
Engga cuma bisa menikmati keindahan alam pegunungan dan perbukitan yang menakjubkan, Boboers juga bisa belajar banyak soal Volcanology, karena Ketep Pass ini dilengkapi dengan fasilitas berupa :
- Museum Vulkanologi: Museum ini memiliki luas kurang lebih 550 m persegi. Di dalamnya berdiri miniatur Gunung Merapi, komputer interaktif yang berisi tentang dokumen kegunungapian, beberapa contoh batu-batuan bukti letusan dari tahun ke tahun, poster puncak Garuda yang berukuran 3x3m, poster peringatan dini lahar Gunung Merapi, dan juga beberapa foto dan poster yang menggambarkan kisah dari aktivitas Gunung Merapi.
- Bioskop mini: Memiliki kapasitas tempat duduk yang cukup banyak, yaitu 78 kursi. Bioskop ini menyajikan film berupa sejarah dari Gunung Merapi yang meliputi peristiwa terbentuknya Gunung Merapi, jalur-jalur pendakian,penelitian di puncak Garuda, letusan dahsyat Gunung Merapi, dan berbagai peristiwa yang terjadi dalam rentetan waktu tertentu. Durasi dari film ini cukup pendek, hanya sekitar 25 menit.
Seru kaaan? Sayanganya Bocan ga punya cukup waktu buat dateng ke museum atau bioskopnya Tapi tempat ini sangat patut dikunjungi loh, disekililingnya banyak pedagang makanan dan minuman, bisa jadi tempat rest area juga. Apalagi harga tiket masuk Ketep Pass ini cuma Rp. 10.000 sajaaa, tempat bagus tanpa bikin bokek 😀

Tapi pas lihat foto-fotonya kaya kurang puas gitu, karena ga satu pun Gunung kelihatan mungkin kalau Bocan dateng pagi bisa jelas penampakannya. Bolehlah kapan-kapan kemari lagi kalau anak-anak gedean dikit, insyaAllah