Untuk sampai ke Kawah Putih, Ciwidey, benar-benar menguras tenaga, meski Boboers sudah berada di Bandung (kota) masih butuh perjalanan sekitar 2 jam untuk sampai ke Kawah Putih. Itu pun 2 jam karena saya menggunakan motor, jika Boboers menggunakan mobil akan butuh waktu lebih lama karena padatnya traffic kendaraan yang menuju ke sana. Boboers masih harus naik ke daerah pegunungan untuk menuju objek wiasata yang berada di kawasan Ciwidey ini. Untuk pengendara motor seperti saya, tentu dibutuhkan kewaspadaan yang ekstra karena jalanan yang naik turun. Tapi mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan pegunungan yang menyejukan mata dan jiwa #tsaahh.
Bagi pengunjung dari luar Bandung yang menggunnakan kendaraan roda empat dapat melewati jalur pintu Keluar Tol Kopo, melewati Sayati dan dilanjutkan ke Soreang, dari Soreang dilanjukan ke Ciwidey dan sampailah di lokasi Kawah Putih. Route alternatif bisa menggunakan jalur tol Buah Batu. Sedangkan bagi wisatawan yang menggunakan kendaraan umum, akses ke kawah putih ditempuh dengan menggunakan jalur terminal Leuwi Panjang – dilanjutkan ke terminal Ciwidey – lokasi Kawah Putih
Benda yang perlu Boboers bawa saat kesini adalah masker dan jaket. Namanya daerah pegunungan, hawanya pasti dingin dong, kecuali Boboers sudah biasa naik gunung jadi terbiasa melawan dingin :p Selain itu, karena Kawah Putih ini adalah sebuah danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha, jadi tanah dan air danau ini bercampur belerang, maka bau belerangnya sangat menusuk. Kalau lupa bawa masker bisa beli saat di tempat penjualan tiket masuk, tapi harganya tentu beda dengan masker yang dijual dipasaran.
Di gerbang, Boboers akan dikenakan biaya tiket masuk dan biaya transport untuk menuju ke Kawah Putih (letaknya masih cukup jauh dari gerbang dan loket). Harga tiket dan transport sekitar 25ribu untuk satu orang. Motor tidak diijinkan naik, untuk mobil pribadi dikenakan biaya sekitar 200ribu. Boboers akan dibawa dalam satu mobil rombongan yang biasa disebut ontang anting, mobil ini tidak akan jalan jika jumlah penumpangnya belum mencukupi (minimal sekitar 8orang).
Ketika tiba, Boboers akan merasa bagai di negeri dongeng, hamparan air danau bercampur kawah berwana bening kebiruan yang dikelilingi gunung dan kerikil tertutup sedikit kabut, benar-benar membayar semua rasa lelah sepanjang perjalanan.
Meski tak ada objek lain, seperti wahana bermain, namun pemandangan ini rasanya sudah cukup menggantikan semua. Mata seakan tak bosan melihat keindahan yang ditawarkan tempat ini. Jangan lewatkan mengabadikan keindahan ini dalam bentuk foto. Oh ya, di tempat ini tidak ada penjual makanan, jadi sebaiknya jika kamu merasa lapar, bisa makan dahulu di sekitar loket sebelum naik keatas danau.
PS : Visited 2013