Mamah bingung mau tulis apa sayang, tapi hari ini adalah hari spesial mu. (walau kamu sendiri pun belum sadar :P), jadi harus ada yang spesial hari ini untuk mu. Mungkin mama akan sedikit bercerita soal kelahiran mu. Sebelum mama lupa. :p
Flashback setahun yang lalu, siang ini mama sedang menunggu mu untuk ‘turun’. Kontraksi sejak semalam, hingga akhirnya subuh memutuskan untuk ke klinik bersalin, sampai jam 12 siang ‘pintu’ untuk mu belum terbuka juga. Masih tetap pembukaan 1. Jam 4 sore, akhirnya kami memutuskan untuk induksi. Dan saat itulah perjuangan dan perjalanan mu untuk keluar dimulai. Mulas, dan muntah menjadi teman mama saat menunggu mu keluar, saat itu mama hanya bisa pasrah, tak mau memikirkan bagaimana jalannya nanti, bagaimana rasanya nanti, setiap wanita mengalaminya, mama yakin mama juga pasti bisa. Rasanya saat itu tak mungkin mama bisa mengeluarkan mu, muntah yang tak henti-henti mengeluarkan semua makanan dalam perut mama, entah tenaga dari mana nanti yang akan membantu mama mendorong mu keluar. Pasrah dan doa tak henti mama ucapkan, semoga jalan mu keluar mu lancar, semoga mama kuat, semoga kita diberi kesehatan dan keselamatan. Dan jam 20.10 wib, Alhamdulillah akhirnya kita berhasil melalui proses itu sayang. Kamu lahir secara normal, tanpa kurang suatu apapun. Saat itu, menjadi salah satu moment paling haru dalam hidup kami. Mendengar suara tangis mu yang pertama, melihat tangan dan kaki mungil itu, merasakan kulit mu diatas tubuh mama, sakit jahitan akibat episiotomi teralih saat akhirnya kamu mulai menyusu untuk pertama kalinya. Rasanya itu.. WWOOOOwww! Satu lagi karunia besar diberikan Allah bagi kami.
Dan sekarang, satu tahun berlalu. Dulu, kamu hanya bayi lucu yang cuma bisa menyusu, tak berdaya saat kami dengan bebas mencium mu. Sekarang, tangan kecil itu mulai bisa mencubit, memegang, menjimpit,. Kaki mungil itu mulai bergerak kesana kemari, sulit sekali untuk diam :p, tubuh yang dulu selalu kami dekap kini pintar menghindar, sukar untuk digendong seperti bayi. Bayi kami kini sudah satu tahun. Sudah pandai mengoceh, sudah sulit dicium 😛
Proses, semuanya tentang proses. Saat kau mulai jatuh ketika mengejar mimpi mu nanti, ingatlah selalu tentang proses nak. Kami lah saksi mu saat kau jatuh berkali kali ketika kau mulai belajar berdiri, berjalan. Bahkan tawa pun kadang terselip saat kau gagal mencoba. Jadi ketika kamu dewasa nanti, jangan pernah putus asa untuk mencoba mengejar cita mu, coba, coba dan coba lah terus, saat kau berhasil kau akan tahu betapa ‘nikmat’nya proses itu.
Semakin pintar kamu, semakin kami harus berhati-hati. Berhati-hati dalam menaruh barang, berhati-hati dalam bicara, berhati-hati dalam bertindak. Berhati-hati dalam menjaga mu. Anak ku, dunia dijaman mama saat ini sudah kacau. Lingkungan yang semakin rusak, pergaulan yang kian membingungkan, kejujuran yang semakin langka. jujur mama takut sayang. Mama khawatir bagaimana dengan jaman mu nanti. -_- Dan semuanya, mama kembalikan kepada Allah. Hanya doa terbaik untuk mu yang tak pernah henti mama panjatkan. Agar lindungannya selalu membersamai langkahmu, kasih dan sayangNya terus menjagamu, dan petunjukNya selalu menjadi pandu sepanjang hidupmu. Agar hanya kata yang baiklah yang selalu keluar dari mulut mu, pertolonganlah yang selalu diberikan oleh tanganmu, ibadahlah yang selalu menjadi tujuan langkah kakimu. Aaminn.
We love u so much Sevin, sekali lagi selamat ulang tahun nak. Teruslah bahagia bersama mama dan papah :*
with Love,
Mama :*