Kali ini Bocan ingin mereview sebuah hotel di jantung Yogyakarta yang enak dijadikan tempat bobo cantik :P. Horrison Ultima Riss, letaknya kurang dari 1 km menuju Mailoboro, dan Tugu Yogya, dekat juga dari stasiun kereta api Tugu. Dari kamar, bahkan Boboers bisa mendengar suara peluit kereta berbunyi.
Bocan mengunjungi hotel ini saat Lebaran 2015. Di sekitar Malioboro memang banyak berjejer tempat bobo cantik, mulai dari sekelas guest house, sampai hotel bintang 5. Untuk guest house harganya tentu lebih terjangkau dari hotel berbintang, tapi harga hotel berbintang 3 sampai 4 juga cukup murah loh! Rate Horrison Ultima Riss ini masih sekitar 500 ribu’an untuk deluxe room. Karena mendekati Lebaran, Bocan sempat takut kehabisan room, dan harga hotel di beberapa travel agent seperti Agoda, Traveloka, dll mulai naik dari bulan sebelumnya. (maklum saya kurang kerjaan jadi diwaktu senggang suka ngecekin rate hotel wkkwkwk :P).
Mulai panik, Bocan pun beralih ke jurus hemat lainnya, yaitu mengecek deal hotel di groupon.co.id 😛 Kebetulan ada beberapa pilihan hotel di Yogya yang menarik (menarik harga dan tempatnya :p). Seperti Gloria Hotel, Amaris Hotel, Greenhouse Boutique, terakhir Horrison ini. Sempat tertarik dengan Greenhouse Boutique karena melihat konsepnya yang go green dan desain kamar yang cantik dan natural, tapi akhirnya Bocan memilih Horisson karena jaraknya lebih dekat ke stasiun Tugu. Kebetulan pulang ke Jakarta Bocan naik kereta dari stasiun tersebut.
Meski dalam suasana hotel yang cukup ramai, tapi saat Bocan tiba di hotel sekitar jam 12 siang, (entah karena saya beruntung atau memang hotelnya keren) Bocan bisa early check in dan kamar ready dalam waktu yang singkat. Pelayanan staff ramah, lobby dan fasilitas bagus, tidak kelihatan murahan. Saat menunggu kamar Bocan disediakan welcomde drink, dan di tempat tunggu tersedia juga komputer dengan akses internet.
Setelah masuk kamar, Bocan terkesan dengan luasnya kamar. Kamar Bocan juga memiliki balkon yang menghadap ke pool. Kamar lumayan bersih, walau di luar balkon ada puntung rokok dan sedikit berdebu, tapi Bocan memang jarang duduk di balkonnya, jadi tidak terlalu menjadi masalah. Bathroom tanpa bathub, tapi tersedia cool dan hot water, tersedia juga hair dryer dan safe deposit box. Hanya saja suara dari kamar sebelah dan luar ruangan masih terdengar di dalam kamar kita. Untuk makanan, saat sarapan menunya banyak dan enak, tapi saat malam kami sempat memesan makanan dan Bocan tidak terlalu suka rasanya, mungkin ini hanya masalah selera sih.
Selama 2 malam menginap disini Bocan sangat betah, hanya saja saat malam terakhir tejadi sesuatu yang mendebarkan. Kebetulan saya sedang bangun sekitar jam 4 pagi, setelah menyusui Sevin dan membenarkan posisi bobo cantiknya agar tidak terlalu kepinggir ranjang, tiba-tiba saya merasa ranjang bergoyang, dan ketika saya melihat dinding, dinding pun terlihat bergetar keras, sontak saya membangunkan suami, dan memberitahunya jika ada gempa, kami langsung panik, teringat di Jogja juga pernah ada gempa besar, apalagi saya juga mendengar suara-suara orang keluar kamar menuju luar gedung tentunya. Tapi Alhamdulillah, tak berapa lama gempa pun berhenti, dan suasana kembali kondusif tanpa ada gempa susulan yang membahayakan. Ya, Alhamdulillah.
Kembali soal hotel ini, hotel ini memiliki letak yang benar-benar strategis. Oh ya, rata-rata didepan semua hotel di daerah Malioboro ini memiliki pangkalan becak yang bisa mengantar keberbagai tempat wisata. Mulai dari alun-alun, taman sari, keraton, Malioboro, dan pusat oleh-oleh baju dagadu (kaos oblong khas Jogja) sampai penjualan bakpia dan lain-lain. Harga sewanya pun rellatiF terjangkau, tergantung berapa tempat yang kita kunjungi. Pada malan pertama saya mengunjungi oseng-oseng mercon, lalu beli oleh-oleh bakpia dan baju dagadu hanya 50ribu. Itu becaknya pp loh, mau nungguin kita makan, belanja ini, itu. Kami berangkat jam 7 malam dan kembali jam 9 malam dengan perut kenyang dan hati gembira. Bapak becaknya sangat ramah, dan bisa menjadi guide karena bisa menjelaskan ini itu. Dari beliau juga saya diberitahu sebaiknya menghindari angkringan di jalan Malioboro, karena harganya relatif mahal. Dan beliau juga memberitahu kami, tempat makan mana saja yang enak tapi harganyanya masih masuk akal.
Next post kita akan bahas apa saja yang bisa kamu lakukan disekitar Malioboro, tempat makan enak dan terjangkau 😛