Terletak di jantung kota Jogja, Candi Prambanan sangat mudah diakses, (kecuali saat hari besar yang membuat jalan macet :P). Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna ‘Rumah Siwa’), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Candi Prambanan termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO. Candi Hindu terbesar di Indonesia ini juga salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan yang berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Untuk masuk ke komplek Candi Prambanan, Boboers harus membayar tiket sebesar IDR. 30.000 untuk wisatawan lokal dan $18 untuk wisatawan asing. Yang menyebalkan saat berkunjung di season peak adalah, Boboers akan kesulitan untuk naik dan masuk ke dalam Candi, untungnya petugas dan security disana sangat membantu dalam mengatur arus naik dan turun candi. Selain dapat menikmati kebesaran candi, disini juga sering digelar acara tari tradisional dan pertunjukan seperti Ludruk dan Wayang Orang. Jika Boboers kemari bersama keluarga dan balita, usahakan membawa stroller atau gendongan ergobaby, karena komplek Candi Prambanan sangat luas dan lumayan bikin betis pegel saat berkeliling. 😛