Lawangwangi lagi jadi salah satu cafe paling hits yang ada di Bandung. Lokasi Lawangwangi tepatnya berada di Jl. Dago Giri 99A, Mekarwangi, kalau Boboers bingung coba ikuti petunjuk Waze, dia pasti bisa membimbing menuju jalan yang lurus benar 😛 Lawangwangi berada di sebelah kanan jalan (kalau dari arah Jl. Sukaresmi), pintu masuknya lumayan tinggi, dari pagar depannya pun udah kelihatan banget kalau tempat makan ini elegan dan ‘tidak biasa’.Dago G
Begitu masuk, Boboers bisa melihat berbagai karya seni seperti lukisan, patung, ya pokonya benda-benda seni gitulah, Bocan sih engga gitu ngerti sama maksudnya, cuma sok serius aja ngamatin lukisannya biar keliatan cool, coba menerka-nerka arti dari berbagai lukisan disana, tapi tetep gagal paham 😛 Selain galeri seni, terdapat juga semacam toko souvenir, yang jual macem-macem patung, tas, topi, dan pajangan2 lainnya. Lawangwangi ini juga menobatkan dirinya sebagai ‘creative space’ dan disini memang rutin digelar berbagai pameran seni mulai dari kelas nasional sampai internasional. Dan sekitar awal Agustus mendatang akan digelar sebuah festival seni sepanjang jalan sekitar Dago Giri sampai mana gitu (lupa :P), dan rencananya kawasan sekitar desa Dago Pojok ini rencananya akan diresmikan oleh Kementrian Pariwisata sebagai desa seni. Bocan agak lupa detailnya, tapi ada satu desa di sekitar Dago yang semuanya dilukis gitu (senimannya sama dengan yang membuat kreasi di Lawangwangi dan Warung Salse) dan akan difokuskan sebagai kawasan wisata khas Bandung.
Dilantai atas, baru terdapat cafe yang ngehits itu. Di ujung tangga Boboers akan disambut dengan pelayannya yang akan mengarahkan ke meja kosong, kalo misalnya penuh atau emang Boboers cuma niat mau numpang selfi tanpa makan disana juga bisa :p Disamping tangga masuknya itu terdapat anjungan yang jadi spot foto favorit di Lawangwangi. Karena emang spotnya bagus, saat mau ambil foto di ujung anjungan itu butuh perjuangan juga loh. Apalagi kalau cuaca lagi panas-panasnya, dan Boboers harus antri lumayan banyak cuma buat ngambil foto. Anjungan itu cuma bisa nampung maksimal 10 orang, jadi ganti-gantianlah kalo mau ambil foto disana. Tapi engga lengkap banget kalo udah ke Lawangwangi tanpa foto diatas anjungan itu 😛
Nah bagitu masuk ke area cafe, kemanapun mata memandang Boboers bisa melihat indahnya perbukitan Dago yang dramatis, apalagi kalau cuaca lagi cerah, pemandangan langit biru jadi bingkai terbaik dari panorama hijau di Lawangwangi. Tapi saat cuaca cerah jangan milih duduk di ujung yang dikelilingin kaca ya, viewnya sih emang cakep banget, sofanya juga nyaman, tapi panasnya engga nahan deh 😛 Mending duduk di indoor tapi tetep bisa kok ambil foto dimana aja. Bocan salah banget pilih duduk di yang deket kaca itu, maksa duduk disitu makan pun jadi engga nyaman, harusnya sih kalau mau pilih tempat duduk disana, datengnya sekitar jam 5’an jadi udah engga panas.
Soal menu dan rasa makanannya, Lawangwangi Cafe ini menyajikan menu western seperti steak, pasta, dan pizza. Untuk menu Indonesianya ada nasi goreng, sop buntut, iga dll. Harga makanannya, ya standar cafe Bandung sih, nasgor, spaghetti, chiken steak sekitar IDR 45.000-65.000, untuk iga, sop kambing/buntut, dan steak sekitar IDR 70.000 keatas. Minuman es teh, es kopi start dari IDR 18.000-IDR 25.000, dessertnya sekitar IDR 20.000-30.000’an, alkohol? engga merhatiin :p
Bocan pesen 2 nasgor hijau (sebenarnya ada nasgor risoles dll yang keliatannya lebih menarik, sayangnya menu tersebut kosong), spaghetti aglio olio, chicken schnitzel, dan kentang goreng. Rasa makanannya enak, sesuai hargalah, nasgor seharga 45ribu dapet ayam rebus dan potato chips. Yang Bocan kurang suka itu chicken schnitzelnya, kulitnya agak alot. Untuk dessertnya Bocan pesen semacam es krim gitu, nah ini enak banget, dan porsinya banyak.
Selebihnya? Ayo lihat juga videonya