Provinsi Aceh tidak cuma terkenal sebagai daerah yang taat beragama, kota yang diberi julukan Serambi Mekah ini juga memiliki alam yang menawan dan eksotis. Nah untuk soal alamnya, sepertinya belum banyak yang tahu nih kalau Aceh itu dianugerahi dengan alam yang sangat indah #indeedme. Wilayah Aceh berbatasan langsung dengan provinisi Sumatera Utara, wilayah Aceh pun terdiri dari 1 pulau yang menyambung dengan pulau Sumatera dan beberapa pulau kecil seperti pulau We, pulau Breueh, pulau Nasi, pulau Bunta, dan pulau Teunom.
Dengan prinsip tak kenal maka tak sayang, Bocan pengen Boboers lebih kenal nih dengan apa aja yang ada di Indonesia, khususnya Aceh untuk artikel ini :p Dan inilah 7 tempat yang sudah Bocan sortir, yang terbaik, yang tercantik, yang ter yah pokoknya harus Boboers kunjungin saat jalan jalan ke Aceh 😉
Gua Sarang
Bocan salah, bukan cuma laut bagian Timur Indonesia yang indah, tapi memang dari Sabang sampai Marauke Indonesia itu sempurna! Gua Sarang terletak di pulau We, pulau paling barat Indonesia. Lokasi tepatnya berada di di Gampong Iboih, Kecamatan Sukakarya, di Balek Gunung atau antara Pantai Pasir Putih dan Lhong Angen. Kawasan ini merupakan kawasan hutan lindung yang masih sangat alami. Panoramanya mirip-mirip dengan Phi Phi Island di Thailand, laut biru yang jernih dengan tebing-tebing tinggi yang kokoh. Plusnya di Gua Sarang, lokasi ini masih belum crowded jadi berasa lebih private dan lebih bebas menikmatinya.
Untuk mencapai Gua Sarang ada 2 pilihan jalan yang bisa Boboers lalui. Jalur darat dan laut. Untuk jalur laut, Boboers perlu menyewa perahu nelayan dan harus didampingi oleh pemandu dari penduduk sekitar Pasir Putih atau Iboih. Tapi hindari berpergian saat bulan Mei sampai September, karena pada bulan-bulan tersebut angin barat sedang bertiup kencang, jadi sangat menantang dan sedikit berbahaya jika melewati laut tanpa pemandu. Namun tenang saja, selama perjalanan laut tersebut Boboers akan disuguhi pemandangna yang sangat eksotis dari tebing-tebing di pulau We ini, laut biru yang jernih pun semakin menggoda untuk diarungi :p
Sedangkan kalau Boboers menggunakan jalur darat, memakan waktu sekitar 1 jam dari Sabang kota. Dari Sabang, Boboers menempuh jl.Cut Nyak Dien, sampai di pantai Gapang Boboers akan menjumpai persimpangan yang menuju ke The Pade Resort, ikuti arahnya, lalu Boboers akan melewati kawasan komplek TNI-AD (Kompi Balek Gunung). Setelah melewati komplek TNI berarti pertanda bahwa kita hampir sampai di lokasi dan terakhir kita berhenti di perkebunan warga, (Boboers sepertinya tetap butuh pemandu agar tahu kebun yang dimaksud ;p) dari kebun itulah Boboers mulai berjalan kaki menuju ke lokasi Gua Sarang. Tapi sebelumnya sediakan uang Rp.5000/Orang ya untuk masuk, maklum karena perkebunan itu bukan jalan umum. Setelah menerobos kebun, Boboers harus turun melewati tebing curam dan hutan, lalu akan berjalan lagi menyusuri pinggiran pantai Balek Gunung dengan berjalan diatas batu-batu ditepi pantai sebelum sampai ke lokasi Gua Sarang tersebut. Berat ya, makanya cuss sewa perahu aja wkwkkwk.
Ujung Seuke

Ujong Seuke adalah anjungan pulau Weh yang menjulang medekati pulau sumatra (Banda Aceh). Ujoeng Seuke artinya “Ujung Pandan”, mungkin karena banyak pohon seuke disekitar lokasinya. Selain panoramanya yang menawan, Ujong atau Ujung Seuke juga merupakan spot mancing favorit. Lokasinya berada sekitar 13km dari kota Sabang, jalanannya cukup mulus tapi untuk mencapai lokasi ini Boboers tetap menerobos hutan 😛
Pemandangan laut biru tak akan pernah habis Boboers nikmati di sini, apalagi saat menjelang sunset.
Kuala Paret

Beuuh ini sungai cakep banget! Di Kuala Paret kita bisa melihat batu-batu besar yang terbelah menjadi aliran sungai. Di celah-celah batu itulah air sungai yang jernih mengalir deras membelah perkebunan sawit. Namun hati-hati, jangan coba-coba untuk mandi di aliran tersebut karena sangat berbahaya. Arusnya yang sangat deras bisa berakibat fatal.
Tapi memang dimana-mana yang cantik itu susah didapat. Â Seperti saya Kuala Paret ini :p Perjalanannya benar-benar menguras tenaga, jalanan yang berliku, sampai menuruni tebing batu dengan berpegangan ke akar pohon >_< Â Lokasinya berada di Aceh Tamiang, tepatnya di desa Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu. Kuala Paret dapat ditempuh sekitar 3 jam perjalanan dari kota Kuala Simpang.
“Dari Arah Langsa, terus sampai ke Simpang Semadam belok kanan. Jalan terus menuju Pulau Tiga. Nah, sampai Pulau Tiga , jalan ke arah desa Kaloy. Selanjutnya, tanya penduduk setempat karena jalannya kecil tapi orang-orang sudah tahu kok jalannya ” Ibnu Syahri Ramadhan — blogger dan traveler asal Aceh — memberikan ancang-ancang panduan bila memulai perjalanan dari Langsa. Hal yang bisa dijadikan alternatif untuk mereka yang melakukan perjalanan darat ke Aceh melalui Sumatera Utara.

Tapi yaa semua kelelahan Boboers tidak akan sia-sia saat melihat indahnya aliran sungai ini. Batu-batu besar yang beserakan menjadi dinding suangai yang cantik. Namun tetap hati hati ya, hindari datang saat hujan karena jalanan batu tersebut sangat licin jika basah.
Pantai Lampuuk
Pantai Lampuuk ini merupakan salah satu pantai yang diterjang tsunami Aceh beberapa tahun lalu.  Walau sempat porak poranda, namun pantai ini kembali bersemi dengan kecantikannya yang tak pernah luntur. Lampuuk menyimpan banyak keindahan yang memanjakan mata. Mulai dari pasir putihnya yang sangat lembut dan bersih, hingga pemandangan bukit di seberang pantai. Sempurna!
Selain menikmati keindahan pantai ini Boboers juga bisa mampir ke Mesjid yang bertahan saat tsunami melanda. Lokasi mesjidnya tidak jauh dari pantai Lampuuk. Â Pantai Lampuuk sendiri berada di Jl.Raya Lampuuk sekitar 13km dari pusat kota Banda Aceh.
Gunung Seulawah Agam
Bosen wisata air? Coba deh nih naik ke gunung yang masuk dalam jajaran Bukit Barisan, Gunung Seulawah Agam. Selain dikenal sebagai Seulawah Agam, gunung yang memiliki tinggi 1726 mdpl ini memiliki nama-nama lain seperti , Solawa Agam, Solawaik Agam, Selawadjanten, dan Goldberg. Kawah Seulawah Agam dikenal sebagai Kawah Heutsz dan ada juga yang menyebut kawahnya sebagai Tanah Simpago
Gunung Seulawah Agam terbentuk akibat pertemuan lempeng Indo-Australia yang bergerak relatif ke utara, menujam di bawah Lempeng Kerak Benua Eurasia. Akibat penuzaman itu maka terjadi proses peleburan (melting) kerak Samudera Indo-Autralia menjadi magma, yang kemudian menerobos kepermukaan melewati zona lemah dan kemudian membentuk Gunung Seulawah Agam.
Dengan kondisi alam yang sejuk dan curah hujan yang tinggi maka didaerah tersebut banyak didapati bermacam jenis Flora dan fauna seperti : Gajah yang di kenal dengan legenda Pocut Meurahnya, rusa, harimau, beruang, kancil, babi hutan, tenggiling, Landak dan ular, juga terdapat berbagai macam jenis burung yang selalu menghiasi kawasan ini. Luasnya bukit yang terjal yang diselimuti oleh berbagai macam jenis kayu seperti meranti, copat, cemara, beramah, urip, deriam dan semantuk sehingga menjadi penyangga kehidupan bagi makhluk hidup di kawasan tersebut.
Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan
Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan (Tahura PMI) terletak diantara kaki Gunung Seulawah Agam dan Gunung Seulawah Inong, Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar. Seperti Taman Hutan Raya Juanda yang ngehits di Bandung, Tman Hutan Raya Pocut Meurah Intan ini juga lagi happening banget di Aceh :p
Di Tahura PMI ini Bobers bisa lihat gajah yang hidup di habitat aslinya, selain itu ada juga spot selfie yaitu rumah pohonnya :p Untuk masuk ke Tahura PMI, Boboers harus melapor terlebih dahulu pada pos penjagaan komplek kantor unit pengelola Tahura PMI. Baru kemudian diizinkan masuk. Selain rumah pohon, di lokasi ini juga terdapat sebuah air terjun loh, tapi untuk mencapainya tetep butuh perjuangan :p
Diving di Pulau Weh
Pulau Weh tidak hanya memiliki daratan dan pantai yang menakjubkan, tapi keindahan bawah lautnya pun sangat luar biasa. Pulau Weh sudah terkenal di kalangan para penyelam, oleh karena itu tempat wisata ini sering dikunjungi para penyelam dari berbagai negara. Pantai Iboih atau taman laut Pulau Rubiah dan Pantai Gapang adalah tempat yang paling banyak dikunjungi para penyelam.